Dermatitis Seboroik - Gejala, Penyebab dan Mengobati

Dermatitis seboroik adalah kondisi masalah kulit dimana kulit kepala menjadi merah, gatal, dan tertutup oleh sejumlah besar kulit kering, putih atau kuning-gelap yang terlihat seperti "kepala ketombe" ketika terkelupas.

Ini adalah kondisi yang sering terjadi dan tidak menular, namun dapat menyebabkan ketidaknyamanan besar. Biasanya, lebih banyak terjadi pada pria daripada wanita dan biasanya dapat menjadi jelas pada periode remaja dan kehamilan.

Artikel ini akan menjelaskan penyebab, gejala, bahaya, pengobatan, efek komplikasi, tips pencegahan dan saran mencegah dermatitis seboroik.

Apa itu Dermatitis Seboroik?


Dermatitis Seboroik

Dermatitis seboroik adalah kondisi kulit kronis yang menyebabkan masalah pada kulit kepala dan wajah.

Hal ini disebabkan oleh peradangan pada kulit yang disebabkan oleh jamur, Malassezia globosa, yang umum pada tubuh manusia. Gugusan jamur ini terkadang terdapat pada permukaan kulit kepala, namun pada kasus tertentu, jumlah jamur ini meningkat dan bisa menjadi masalah.

Kelainan ini mempengaruhi hingga 50% orang pada suatu waktu dalam hidup mereka, tetapi yang lebih mengkhawatirkan adalah bahwa ini menyebabkan ketidaknyamanan yang tak terkendali pada kulit kepala.

Penyebab Dermatitis Seboroik

Penyebab dermatitis seboroik tidak sepenuhnya diketahui, namun para ahli memperkirakan bahwa beberapa faktor berperan, seperti:
  1. Produksi Minyak Berlebih

  2. Hormon tertentu dilepaskan oleh kelenjar dalam kulit kepala yang pada gilirannya menyebabkan peningkatan produksi minyak. Hal ini mendorong pertumbuhan jamur yang dapat merusak kulit.

  3. Jamur Malassezia

  4. Komponen utama dari minyak di kulit kepala adalah triasilgliserol. Ketika minyak ini tercampur dengan jamur Malassezia globosa di kulit kepala, mereka berubah menjadi asam oleat.

    Konsentrasi asam oleat yang tinggi dapat mengiritasi kulit kepala dan menyebabkan terjadinya dermatitis seboroik.

  5. Penurunan Kekebalan Tubuh

  6. Orang yang mempunyai sistem kekebalan tubuh yang lemah seperti pasien dengan HIV dan penyakit autoimun seperti Arthritis Reumatoid, skleroderma, lupus, atau kanker mungkin lebih rentan terhadap dermatitis seboroik karena sistem kekebalan tubuh mereka tidak menyerang jamur yang menjadi penyebab penyakit pada kulit kepala.

  7. Faktor Genetik

  8. Dalam beberapa kasus, kelainan ini dapat diwariskan oleh keluarga dari orang yang terkena. Faktor ini mengindikasikan adanya beberapa faktor genetik yang meningkatkan kemungkinan seseorang terkena kondisi ini.

Gejala Dermatitis Seboroik

Gejala dermatitis seboroik meliputi:
  1. Gatal

  2. Gatal pada kulit kepala sangat umum pada orang dengan kondisi ini. Rasa gatal bisa menjadi sangat intens dan sulit untuk membantu karena menggaruk hanya bisa memperburuk kondisi kulit kepala.

  3. Kulit Kepala Mengelupas

  4. Kulit kepala kering mengelupas dan membuat warna kulit kepala menjadi kuning-kelabu yang terlihat seperti serpihan kecil ketika terkelupas.

  5. Kulit Kepala Merah

  6. Kulit kepala dapat menjadi merah dan sensitif pada orang dengan dermatitis seboroik.

  7. Kerontokan Rambut

  8. Kulit kepala yang terlalu kering dapat membuat rambut menjadi rapuh dan mudah rontok.

  9. Timbulnya Lecet

  10. Ketika menggaruk, kulit kepala dapat menjadi lecet. Ini meningkatkan risiko infeksi karena bakteri dapat memasuki kulit melalui luka.

Bahaya Mengabaikan Dermatitis Seboroik

Dokter umumnya meresepkan pengobatan kulit dan shampo untuk mengurangi gejala dermatitis seboroik. Namun, jika tidak dirawat, dermatitis seboroik dapat memperburuk masalah kulit, termasuk:
  • Infeksi

  • Ketika kulit kepala teriritasi dan terjaga terus-menerus, kulit kepala menjadi lebih rentan terhadap infeksi. Infeksi yang dapat terjadi meliputi abses, foliculitis, dan impetigo.

  • Jerawat

  • Orang dengan dermatitis seboroik dapat mengalami peningkatan risiko jerawat. Ketika kulit kepala terus-menerus teriritasi, ini mempersulit produksi minyak di kulit kepala.

  • Kemandulan

  • Berbagai kasus penelitian menunjukkan bahwa dermatitis seboroik bisa berhubungan dengan gangguan hormon yang mempengaruhi fungsi sistem reproduksi manusia. Ketidakseimbangan hormon dapat meningkatkan risiko kemandulan.

  • Stres Emosional

  • Orang dengan dermatitis seboroik dapat mengalami stres emosional ketika mengalami gejala merusak dan sulit untuk menghilangkan. Stres dapat memicu kondisi kulit lain, seperti psoriasis.

  • Efek Samping Pengobatan

  • Beberapa pengobatan untuk dermatitis seboroik dapat memicu efek samping seperti iritasi atau gatal tambahan. Pengobatan yang mendorong pertumbuhan rambut baru juga dapat memicu penipisan rambut atau kebotakan di sekitar kulit kepala.

Pengobatan Dermatitis Seboroik

Setelah didiagnosis maka dokter akan meresepkan pengobatan yang memadai sesuai dengan penyebab dan kondisi pasien. Beberapa pengobatan yang mungkin digunakan meliputi:
  • Anti Jamur

  • Produk obat-obatan yang mengandung bahan ini dapat membantu mengurangi jumlah jamur di kulit kepala.

  • Steroid Topikal

  • Obat-obatan yang diberikan untuk meredakan peradangan kulit kepala dapat membantu mengurangi rasa gatal dan jumlah debris kulit yang terkelupas.

  • Shampo

  • Shampo khusus dapat membantu memperbaiki kondisi kulit kepala dengan membantu mengurangi kulit kering yang sering menyebabkan dermatitis seboroik. Beberapa pengobatan dengan bahan aktif sulfur, tar, salisilat, rendemen minyak zaitun, atau ketoconazole juga merupakan pengobatan untuk dermatitis seboroik.

  • Obat Melalui Mulut

  • Obat-obatan untuk memperbaiki fungsi sistem kekebalan tubuh atau beberapa makanan tertentu yang dapat digunakan untuk membantu memperkuat fungsi kekebalan tubuh.
Efek Komplikasi Dermatitis Seboroik
Beberapa komplikasi dermatitis seboroik yang bisa terjadi meliputi:
  1. Gatal yang Berlebihan

  2. Ketika kulit kepala terus-menerus digaruk, timbul rasa gatal yang semakin kuat. Gatal yang berlebihan dapat membuat hidup menjadi tidak nyaman.

  3. Kehilangan Rambut

  4. Seiring berjalannya waktu, kondisi yang tidak dirawat dapat menyebabkan rambut rontok.

  5. Timbulnya Bisul

  6. Ketika kulit kepala meradang dan sakit, maka ada kemungkinan timbulnya infeksi. Infeksi yang terjadi bisa hingga berubah menjadi bisul yang disebabkan oleh paparan bakteri.

  7. Kemunculan Jerawat

  8. Kulit kepala yang meradang dapat meningkatkan produksi sebum, yang memicu munculnya jerawat kecil pada kulit kepala.

  9. Stres Emosional

  10. Dermatitis seboroik pada kulit kepala dapat menyebabkan stress emosional pada orang yang mengalaminya. Stress ini dapat memperburuk kondisi kulit dan memunculkan masalah kulit lainnya.
Tips Mencegah Dermatitis Seboroik
Beberapa cara yang dapat membantu mencegah dermatitis seboroik meliputi:
  1. Cuci Rambut Teratur

  2. Penting untuk menghindari pengumpulan minyak pada kulit kepala dengan cuci rambut teratur. Jangan gunakan shampo yang keras dan pilih varian yang lembut mencuci kulit kepala.

  3. Menghindari Stres Emosional

  4. Stres emosional dapat memicu gejala dermatitis seboroik, sehingga penting untuk menemukan cara untuk melawan stres ini.

  5. Konsumsi Makanan Seimbang

  6. Makanan yang seimbang bisa membantu meningkatkan kekebalan tubuh. Hindari makanan berlemak atau berminyak berlebihan yang bisa menyebabkan produksi minyak tidak stabil di kulit kepala.

  7. Himalayan Pink Salt

  8. Mandi dengan garam himalayan pink salt dapat membantu membersihkan kulit kepala dengan lembut. Garam himalayan pink salt mengandung antioksidan seperti magnesium, zink, dan besi yang membantu menyeimbangkan minyak pada kulit kepala.

  9. Conditioning Hair Oil

  10. Dengan menggunakan minyak rambut yang mengandung nutrisi alami, seperti minyak biji rami, minyak jarak, atau minyak kelapa dapat membantu membuat kulit kepala tetap sehat dan terhindar dari dermatitis seboroik.
Dermatitis seboroik bisa menjadi kondisi kulit yang sangat menyebalkan. Meskipun tiap orang mungkin memiliki kondisi yang berbeda dalam menghadapinya, berusaha menyembuhkan dengan cara yang alami dan tepat dapat membantu mengendalikan gejalanya.

Penting untuk tetap mengontrol dan menjaga kebersihan kulit kepala untuk mencegah terjadinya dermatitis seboroik. Konsultasikan dengan dokter untuk memperoleh diagnosis yang tepat sehingga pengobatan yang dijalani juga akan tepat sasaran.

 
Atas